Kamis, 03 November 2011

YISC, PERSINGGAHAN YANG MENGASYIKKAN

Masjid Agung Al Azhar
Salah satu babak dalam perjalanan hidup yang aku nikmati adalah saat beraktivitas di Youth Islamic Study Club (YISC) Al- Azhar. Bukan saja karena mendapat pencerahan terhadap hidup dan makna kehidupan, tapi lebih dari sekedar itu. Suasana persahabatan, pertemanan dan persaudaraan yang tidak tersekat oleh tembok-tembok status sosial, atau apapun.


Tapi dalam tulisan ini aku tidak akan menulis itu (Kayaknya serius banget), tapi berbagai suasana yang aku ingat saat itu sering membuat geeerrr, tertawa bersama dan kadang sampai tertawa ngakak. Bisa juga hanya seulas senyum simpul, tapi maknanya daleeemmmm. Hehehe

Pasti teman-teman sepakat, kata rapat adalah kata yang paling akrab diantara sivitas, ya semua karena jika aktif di YISC berarti dia akan menjalani berbagai rapat yang kadang-kadang tak ada henti-hentinya. Apalagi saat hari Minggu, bisa empat sampai lima kelompok beberapa orang duduk melingkar di Taman Firdaus. Semuanya sedang rapat! Bahkan menjelang bulan Ramadhan bisa lebih dari lima kelompok.

Setelah Dzukur, seolah saling berebut, mereka mengambil posisi. Di taman yang sering kali becek setelah hujan dan kering kerontang saat musim kemarau. Tapi semua civitas betah rapat dan bersantai ria di sana. Taman firdaus, membayangkannya akan membuat kita tersenyum sendiri. :)

Kembali ke cerita tentang rapat. Saking seringnya sivitas rapat, Wahyudi Palwono yang dikenal dengan panggilan Uginx, membuat gambar ilustrasi di buku kompilasi yang membuat sivitas tersenyum simpul. Uginx menggambar sebuah pintu, dibagian gambar pintu itu tertulis TUTUP PINTU DENGAN RAPAT. Jadi tutup pintu saja harus dengan RAPAT!!!! Hehehehe

Saat rapat, terutama rapat-rapat yang besar seperti Rapat Evaluasi, Rapat Kerja dan Musyawarah Lengkap, diantara kereriusan membahas berbagai program dan rumusan peraturan organisasi, terselip berbagai gurauan atau pernyataan bahkan celaan yang membuat kami semua geeerrr tertawa. Tapi asyiknya, setiap orang yang menjadi korban celaan, tidak pernah marah, mereka justru menjadi marah kalau program kerja yang mereka buat tidak disetujui. RUARRRR BIASA hehehehe MULIA BANGETTTS! Berikut beberapa peristiwa rapat yang masih aku ingat.

Saat itu rapat kerja baru akan dimulai. Sang Sekum Heru Widiyanto baru saja membuka rapat, sebuah interupsi langsung muncul. Aku lupa siapa yang interupsi waktu itu. Dengan serius dia berkata: “YISC itu lembaga independent, jadi tidak etis kalau diantara kita mengenakan baju partai, jadi saya harap rapat resmi kita harus bersih dari unsure-unsur kampanye partai,” ucapnya lugas.

Kami saling pandang, karena tidak tahu siapa yang dia maksud, sampai akhirnya semua mata tertuju pada Gunawan, AaGun panggilan akrabnya. Terjadilah perdebatan yang sengit. Ada yang mendukung, ada juga yang berpendapat, masalah seperti itu ajah kok dipikirin. Tapi tetap saja perdebatan dilanjutkan, sampai akhirnya Gunawan tunjuk tangan dan memulai bicarta: “Ya sudah, daripada rapat menjadi berlarut-larut, saya yang ngalah dechhh, saya akan ganti baju,” ujarnya singkat. Setelah sekitar setengah jam berdebat. Gubrakkk!!!

Di rapat yang berbeda ada persitiwa yang membuatku tertawa, masih rapat kerja juga. Waktu itu Ahmad Masun (AMGD) baru saja mempresentasikan program humas yang pimpin. Ahmad Nurcholis langsung memberikan tanggapan dan kritik terhadap program yang dibuat AMGD. Kritik-kritik yang tajam, tapi dengan kemampuan bicara C’Nur, kritik yang tajam itu menjadi geerrrr, semua peserta dibuat ketawa.

AMGD menanggapi dengan gaya bicara yang khas dari dia. Salah satu kekhasan AMGD, kalau dia bicara selalu saja bisa menemukan kata yang mempunyai huruf yang sama diakhir kalimatnya.

“Terima kasih pada C’Nur yang telah memberikan masukan yang lugas, cerdas dan trengginas. Saya tahu memang C Nur ini seorang yang kritis, dinamis juga romantis, jadi kita semua bias tertawa kalau dia bicara. Tapi sebelum saya menanggapi, saya minta kepada C’Nur untuk membuka mata dulu,”.

Kami tidak tahu maksdunya AMGD berkata begitu, karena C Nur baru saja bicara enggak mungkin dia ngantuk atau tertidur. Mata kami tertuju kepada C Nur. Kami baru sadar kalau ternyata mata C Nur rada-rada sipit, jadi terlihat menutup mata. Spontan setelah kami menyadari itu kami semua tertawa. Hahahahaha.

Satu lagi peristiwa lucu yang masih aku ingat adalah saat Musleng tahun 95, saat terpilihnya Bang Imaduddin Abdullah sebagai Ketua Umum YISC.

Saat itu memasuki pembahasan tatacara pencalonan ketua umum. Walaupun setiap Musleng sudah ada ketentuan sebelumnya, tapi tetap saja selalu ada perdebatan untuk merumuskannya. Saat itu ada usulan dari salah satu peserta Musleng. Dia mengusulkan bahwa siapa saja yang berniat untuk menjadi ketua umum untuk mengajukan diri secara langsung, untuk melihat kesungguhannya.

Bang Juarsyah mengacungkan tangan, dia tidak setuju terhadap usulan itu. “Budaya kita kan tidak biasa dengan itu, mungkin kalau dia yang mengajukan sendiri dia akan malu, jadi menurut saya kita harus menghormati KEMALUANNYA,” GEEERRRRR, peserta musleng tertawa. Tapi Bang Juarsya belum sadar, beberapa saat kemudian diapun itu tertawa dan berkata: “Rasa malunya maksud saya.” Tapi peserta sudah terlanjur tertawa, dan tidak mendengar klarifikasinya.

Itulah cerita-cerita yang masih aku ingat, masih ada beberapa tapi nanti tulisannya kepanjangan. Silahkan teman-teman yang lain juga bercerita. Hehehehe

Terima Kasih

MUG CANTIK
BINGKISAN ULTAH
BERBAGI PENGALAMAN BERAKTIVITAS DI YISC
AKSI MAHASISWA UI SESUATU BANGET
SAAT ENDAH MEMILIH PANGGILAN JIWANYA


wtarsono
www.wtarsono.blogspot.com
wtarsono@yahoo.com
FB: Warsa Tarsono
Twitter: @wtarsono
HP: 0818 995 214

2 komentar: