Senin, 31 Oktober 2011

Kisah Inspiratif di Chicken Soup for the Soul

Salah satu buku favorit saya adalah seri Chicken Soup for the Soul. Saya terdorong membeli dan membaca Chicken Soup for the Soul setelah membaca tulisan di koran Republika pada kolom Catatan Media yang ditulis oleh Bang Ade Armando atau Mba Nina Armando. Pastinya saya sudah lupa.

Buku Chicken Soup for the Soul awalnya ditulis oleh dua orang penulis ternama Jack Canfield dan Mark Viktor Hansen. Pada perkembangan berikutnya Jack Canfield dan Mark Victor Hunsen menggandeng beberapa penulis lain untuk bermitra dengan mereka. Saya suka karena dalam buku tersebut banyak menemukan kisah-kisah isnpiratif. Kisah-kisah itu sering membuat saya termotivasi untuk bekerja keras, berbuat baik juga untuk mensyukuri hidup.

Salah satu kisah yang sering saya baca ulang adalah tulisan berjudul Maskotku. Kisah itu terdapat dalam A Cup of Chicken Soup for the Soul. Bentuk bukunya kecil dan berwarna merah. Di buku tersebut Jack Canfield dan Mark Victor Hunsen menulis bersama dengan Barry Spilchuk. Inspirasi yang saya dapat dari kisah tersebut adalah tentang syukur dan keluh kesah.

Tulisan itu berkisah tentang seorang dokter yang telah pensiun tapi tetap aktif. Namun pada usia 89 tahun dokter tersebut harus diamputasi. Dokter tersebut shock, karena tidak mudah menerima kenyataan akan berkaki satu dan akan selalu berkursi roda, sampai akhirnya dia bertemu dengan seorang gadis kecil berusia enam tahun, cucu seorang sahabatnya.

Dokter tersebut bertemu pertama kali saat anak tersebut menjenguknya. Sesaat setelah anak tersebut masuk ruangan, dia memandangi dokter tersebut. Kemudian pandangannya tertuju pada kaki celana dokter yang terlipat di kursi roda. Dengan polos anak itu bertanya. "Mana prostesismu?" Mendengar pertanyaan tersebut dokter merasa heran, kok anak sekecil itu mengenal istilah tersebut. Melihat keheranan orang yang dia tanya, anak tersebut lantas mengangkat kakinya dan menunjukkan kaki palsu yang dia gunakan.

Tanpa disuruh lantas anak tersebut bercerita. Saat usianya tiga tahun ada perampok masuk ke rumahnya. Perampok itu membunuh adikknya yang baru berusia 17 bulan dan membacok kakinya hingga putus. Dokter tertegun mendengar cerita tersebut. Terutama sikap anak itu menghadapi kenyataan berkaki satu. Berjalan dengan ceria dan tetap semangat menikmati hidupnya. Menyingkirkan rintangan yang mungkin ada di hadapannya.

Sikap itu membuatnya sadar bahwa dia tidak boleh berkeluh kesah, justru seharusnya bersyukur karena telah menikmati hidup selama 88 tahun dengan anggota badan yang lengkap. Sejak itu sikap dokter berubah. Di beberapa kesempatan dokter itu selalu memperkenalkan anak tersebut kepada orang lain bahwa anak itu adalah maskotnya. Anak itupun bangga, telah menolong seorang yang telah lanjut usia.

Mudah-mudahan pelajaran yang sama teman-teman dapatkan dari kisah tersebut, atau dari kisah-kisah yang lain.

Terima Kasih

Klik untuk tulisan lain
Mug Cantik
Bingkisan Ulang Tahun
Aksi Mahasiswa UI Menjadi Sesuatu Danget Deh...
Ucapkan Selamat Ulang Tahun dan Doa dengan lagu
Silahkan di-share kalau Anda mendapat sesuatu dari tulisan ini dengan mengklik logo FB, Twitter, Blog atau Email di bawah tulisan ini.

Terima Kasih
Warsa Tarsono
www.wtarsono.blogspot.com
wtarsono@yahoo.com
FB. Warsa Tarsono
Twitter : @wtarsono
HP: 0818 995 214

Baca selengkapnya......

Kamis, 27 Oktober 2011

Aksi Mahasiswa UI Menjadi Sesuatu Banget....

Jalan Margonda, Depok
Pagi tadi saya melintas di jalan Margonda Raya. Terlihat beberapa mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bergerombol di tepi jalan. Sebagian di pinggir jalan sisi kanan dan kiri, sebagian di berdiri di tengah pembatas jalan. Sedang ada aksi apa? tanyaku dalam hati. Mungkin ada sekitar 10 sampai 15 mahasiswa yang melakukan aksi.


Saat saya semakin mendekat, salah satu dari mereka menuntun seorang ibu-ibu berusia lanjut untuk menyebrang. Salah satu temannya mendahului sambil mengacungkan kertas kardus berbentuk bulat bergambar pesawat hand phone yang ditengahnya diberi garis menyilang berwarna merah.

Saat bersamaan, temannya yang berada di tengah pembatas jalan juga berjalan mendampingi penyebrang dari arah berlawanan. Juga sama sambil mengacungkan kardus berbentuk bulat, dan gambar yang sama, seperti temannya. Tidak lama kemudian saya melewati mereka, dan tidak tahu lagi kelanjutan aktivitas mereka. Dalam hati, saya mengagumi aktivitas mereka.

Selama saya melewati jalan Margonda, saya sering merasa ngeri saat ada orang mau menyebrang. Saya membayangkan kalau saya dalam posisi seperti mereka. Jalannya lebar, mencapai 25 meter dan merupakan akses utama menuju Jakarta. Karena itu lalu lintas di jalan Margonda sangatlah padat.

Semantara panjangnya mencapai 5,2 KM. Calakanya, jalan sepadat dan sepanjang jalan itu hanya mempunyai dua Jembatan Penyebrangan Orang (JPO). Pertama PJO yang menjadi penghubung antara Margo City dan Depok Town Square, satu lagi jadi penghubung antara Terminal Depok dan Plaza Depok.

Beberapa kalangan masyarakat Depok dan mahasiswa UI sudah menyuarakan dan mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) Depok untuk menambah JPO. Setiap kali ada kecelakaan tuntutan menambah JPO selalu nyaring terdengar, tapi sampai ujung tahun 2011, belum juga ada tanda-tanda Pemda Depok merespon tuntutan tersebut. Masihkah kita punya harapan kenyamanan menyebrang di Margonda?

Masih, kita masih punya harapan, tapi mungkin bukan kepada Pemda, melainkan kepada orang-orang yang baik hati. Dan saya yakin masih banyak orang-orang di negeri ini yang berhati mulia, mau meluangkan waktunya untuk memberikan kenyamanan kepada orang lain.

Ini dibuktikan dengan aktivitas mahasiswa UI, seperti saya ceritakan di atas. Buat saya itu sesuatu banget, mungkin tampak sederhana, tapi bagi saya itu luar biasa. Saya ingin mengajak kepada sesama pengendara motor maupun mobil, untuk selalu memberikan kesempatan menyebrang kepada pejalan kaki. Saya yakin, melakukan itu akan menghadirkan kebahagiaan kepada diri kita sendiri.

Tentu bukan hanya di Margonda, tapi di setiap jalan yang kita lalui.

Sebatas mengajak.....

Tulisan lain:
Kisah Inspiratif di Chicken Soup fot the Soul
Mug Cantik
Bingkisan Ulang Tahun
Ucapkan Selamat Ulang Tahun dengan Lagu
Halaman Utama

Kalau Anda mendapat sesuatu dari tulisan ini, silahkan di-share ke teman yang lain dengan klik loga: FB, Twitter, Blog dan Email yang terdapat di bawah tulisan ini.

Salam

Warsa Tarsono
http://www.wtarsono.blogspot.com
Email: wtarsono@yahoo.com
FB: Warsa Tarsono
HP: 0818 995 214

Baca selengkapnya......

Senin, 24 Oktober 2011

Membunuh Rasa Bosan Menunggu-1

Menunggu. Siapa yang tidak bosan menunggu, apalagi sampai beberapa jam. Menunggu apapun, menunggu teman, pacar, rekan bisnis atau menunggu antrian. Yang lebih mengesalkan saat kita menunggu tidak ada sesuatupun yang bisa kita kerjakan untuk mengalihkan kebosanan kita. Kalau kita bawa buku, koran atau majalah kita bisa membacanya. Celakanya kita sering tidak siap dengan hal itu. Yang ada kita jadi 'cengo' dan gelisah.

Syair sebuah lagu menggambarkannya. "Menunggu, sesuatu yang sangat menyebalkan bagiku. Saat ku harus bersabar dan bersabar. Menantikan kehadiran dirimu. Entah sampai kapan ku harus menunggu. Menunggu sesuatu yang sangat sulit ku jalani..........." Aishiteru (Menunggu)- Zivillia.

Mungkin saat ini sebagian orang bisa mengisi kebosanan dengan memainkan HP atau Blackberry. Ber FB-ria, Twitter-an, ber-SMS, browsing internet, atau main game. Walaupun melakukan aktifitas tersebut bukan berarti salah, kalau kita menggantinya dengan sesuatu yang lebih produktif mungkin itu lebih baik. Pertanyaannya, kegiatan produktif seperti apa?

Sekedar sharing saja. Kemarin saya mengalami situasi seperti itu. Saya mencetak beberapa lembar katalog produk di sebuah jasa print digital. Saya perkirakan saya tidak akan lama, paling lama 30 menit. Tapi ternyata tiga jam saya di situ, pelayannya bilang mesin potongnya rusak.

Setelah menunggu setengah jam saya mulai bosan. FB-an dan browsing internet tidak cukup mengalihkan kebosanan saya. Akhirnya saya mencoba berpikir, mencari kegiatan yang bisa dilakukan lagi. Beberapa saat saya teringat inbox SMS HP saya. Langsung saya melihatnya, setelah dicek ternyata ada hampir 200 pesan di inbox yang belum dihapus. Belum termasuk pesan-pesan terkirim. Kemudian saya menghapus satu-persatu. Karena takut ada pesan-pesan yang penting.

Beberapa memang penting, tapi kebanyakan isinya pesan yang sudah tidak up to date lagi, bahkan sebagian sampah! iklan atau tawaran-tawaran KTA dll. Sambil menghapus SMS, saya berpikir, menghapus SMS di inbox HP bisa jadi merupakan kegiatan yang produktif di saat waktu menunggu. Karena saat kita sedang sibuk, tidak terpikir untuk menghapus pesan-pesan yang masuk. Sampai kemudian ada keluhan dari teman atau orang-orang dekat kita bahwa dia mengirim SMS kok enggak bisa terkirim ke nomor kita.

Mungkin menghapus SMS di inbox terlihat sepele, melakukannya di waktu kerja kita akan terasa membuang waktu. Di waktu menunggu atau antri, mungkin menjadi kegiatan yang lebih produktif dibanding ber-FB atau lainnya.

Sharing aja.

Terima Kasih

wtarsono

Baca selengkapnya......

Kamis, 20 Oktober 2011

Kesan Saat di SMP 2 Banjarharjo

Ting. Komputerku bunyi menandakan sebuah pesan chat masuk di halaman facebook (FB) ku. Setelah kulihat ternyata ada pesan dari Utis Sutisna, teman karib saat di SMP 2 Banjarharjo, Brebes. Berteman dengan Utis di FB sebenarnya sudah agak lama, tapi belum intensif bertegur sapa, hanya beberapa kali mengirim pesan, menanyakan kabar dan memastikan orang yang aku add atau confirm benar teman SMP. Setelah itu tidak ada komunikasi lagi. Di samping karena dalam beberapa waktu terakhir ini, aku jarang mengakses FB.

Beberapa saat kami ber-chatting ria, sampai kemudian Utis inisiatif menelpon ku. Informasi penting yang aku dapat dari Utis adalah bahwa sudah ada groups alumni SMP 2 Banjarharja angkatan 90. Sambil mengerutkan kening, bertanya dalam hati, benar ya angkatan 90? Setelah itu aku coba menghitung sudah berapa lama tidak bertemu dengan teman-teman SMP-ku. “21 tahun!” Gumamku dalam hati. “Lama juga!”

Sesaat kemudian, teringat beberapa waktu yang lalu, aku dua kali mengisi acara reunian temanku. Pertama reuni alumni SMP Al Islam Solo angkatan 83, di Solo, 20 tahun lebih mereka tidak bertemu. Kedua, reuni SMP2 Palembang angkatan 80an juga, di Palembang. Temanku yang kedua lebih lama tidak bertemu, 30 tahun!

Heboh, pasti. Dan walaupun aku bukan salah satu dari teman-teman mereka, aku ikut merasakan senang dan gembiranya bertemu dengan teman-teman lama. Saat mereka bertemu, mereka saling pandang, masing-masing suruh menerka siapa orang dihadapannya. Ada yang langsung bisa dikenali. Tapi ada yang sampai lama baru bisa menerka atau akhirnya bertanya kepada teman lainnya. Banyak cerita-cerita yang dulu memalukan terungkap dan menjadi cerita lucu. Tentu saja ada hal-hal yang tak terduga, anak yang waktu sekolah ‘badung’ saat ini menjadi ustad, dll. Yang lebih lucu lagi, saat melihat dua orang yang saat sekolah berpacaran kemudian bertemu, ehemm…ehemmmm. 

Oh iya, sekedar perkenalan saja, kenapa aku mengisi reunian. Walaupun bukan profesi resmi, saat ini aku beberapa kali menjadi trainer atau fasilitator untuk acara-acara seperti outbond, outing atau sekedar reunian. Jadi kalau kantor teman-teman ada yang mau bikin training panggil aku aja, honor bisa dinego. Hehehehe .

Kembali ke cerita awal. Tentu saja setelah mengisi reunian, selalu ada keinginan untuk reunian juga. Tapi selalu mentok karena setiap searching di internet tidak pernah terlacak ada groups SMP 2 Banjarharjo yang satu angkatan. Ada groups SMP 2 Banjar, tapi groups umum, yang orang-orangnya tidak dikenal. Kalau enggak salah hanya ada Casmin dan Yus yang aku kenal. Sementara teman-teman SMA lebih tidak terlacak rimbanya.

Obrolan dengan Utis membuka harapan itu. Tapi setelah aku lihat groups-nya, anggotanya baru 22 orang. Tapi tak apalah, mudah-mudahan dalam dekat, teman-teman yang lain bisa bergabung.

Sambil menunggu bisa bereuni, aku ingin mencoba mengenang hal-hal yang berkesan saat sekolah di SMP 2 Banjar. Mudah-mudahan teman-teman yang lain juga mau bercerita. Mungkin bisa menjadi pemicu untuk kita mengadakan reuni.

Yang Paling Diingat
Apa atau siapa yang paling diingat saat sekolah di SMP 2 Banjar? Kalau itu ditanyakan kepadaku, aku akan menjawab Pak Regi. Pasti teman-teman ingat siapa Pak Regi. Guru matematika yang dianggap galak saat itu. Orangnya kurus dan mukanya selalu serius. Setahuku hampir semua dari kita segan berurusan dengan dia. Di samping pelajarannya yang bikin kita mumet, juga bentakannya membuat dada berdebar-debar. Seingatku teman-teman menjuliki dia dengan sebutan “Paman Harimau”.

Ada kejadian lucu yang masih terekam dalam benakku, seingatku waktu kelas 2 dan aku di kelas 2C. Saat itu Pak Regi memberikan PR. Pada hari dia mengajar sebelum bel berbunyi teman-teman sudah masuk ruang kelas dan masing-masing sibuk mengerjakan PR matematika yang belum selesai dikerjakan.

Tidak lama setelah bel berbunyi Pak Regi masuk, kelas menjadi hening. Beberapa saat setelah dia duduk Pak Regi bicara. “Buka PR-nya, siapa yang bersedia maju ke depan?” tanyanya. Tidak ada yang bergerak. Kemudian Pak Regi berdiri dan berjalan menuju lorong diantara meja. “Kamu maju”, perintahnya saat itu kepada Taryo. Dengan sedikit gugup Taryo menjawab, “belum Pak”, jawab Taryo. “Ya sudah kamu kerjakan di depan”, perintahnya. Taryo tidak berani membantah lagi, dia maju dengan membawa buku PR yang belum dia kerjakan.

Di depan Taryo mulai menuliskan soal PR, tapi setelah soalnya selesai, Taryo tidak juga mengerjakan jawabannya, dia hanya berdiri menghadap papan tulis sambil memegang kapur. Sementara Pak Regi berjalan mendekat dan duduk di kursinya, sambil melihat apa yang dilakukan Taryo. Tentu saja Taryo menjadi salah tingkah diperhatikan Pak Regi. Sementara teman-teman di depannya memperhatikan Taryo dengan tawa yang ditahan.
Taryo ikut tertawa, Pak Regi melihatnya. “Kenapa kamu tertawa? Sudah salah malah cengar cengir!” sergahnya. Sejak itu sergahan Pak Regi menjadi lelucon diantara kami. Terutama Dayat yang sering godain Taryo.

Yang Bercinta saat SMP
Masa SMP adalah juga masa puber. Mulai ada ketertarikan terhadap lawan jenis. Beberapa bulan setelah mamasuki SMP, mulai dapat informasi bahwa si A pacaran dengan si B. si C naksir si D, dll. Tapi seingatku saat kelas 1, yang paling heboh adalah kisah cinta Utis Sutisna dangan teman bernama Widi. Aku enggak sekelas dengan Utis dan si Widi, aku kelas B, kelasnyapun jauh karena saat itu Utis kelas D, terpisah oleh lapangan, tapi hembusan kisah cintanya sampai ke ruangan kelas B.

Bisa dimaklumi kisah cinta Utis menjadi konsumsi public, karena Utis adalah salah satu anak berprestasi, sehingga banyak dikenal oleh teman-temannya, rengking 2 seingatku saat itu. Tapi tak tahu kenapa memasuki kelas dua, tersiar kabar Utis putus dengan Widi.

Kisah cinta yang menjadi konsumsi public lainnya adalah kisah cinta Midin (kalau enggak salah namanya Midin-anak Ciawi) dengan salah satu adik kelas yang aku lupa namanya. Enggak tahu kenapa, cerita mereka menjadi konsumsi public. Tapi memang seingatku ceweknya bintang angkatannya. Tapi aku enggak terlalu tahu cerita mereka, cuma tahu dan dengar saja. Kisah cinta yang lain adalah Yus dan Masruri. Tapi kemudian mereka juga putus saat kelas 2.

Heboh Keluarga Utis dan Ade
Waktu SMP Utis Sutisna, Parlina dan Ade Riyanto, mungkin tiga orang yang relative dekat denganku. Dekat dalam arti kami sering bersilaturrahmi, minimal saat lebaran. Dan kami saling tahu orang tua masing-masing, karena pernah saling main ke rumah. Kecuali mungkin Parlina. Ada peristiwa yang membuat kami dekat. Saat itu kelas 2. Utis dan Ade ingin main ke Waduk Malahayu. Akhirnya hari tertentu kami berangkat ke Waduk Malahayu setelah pulang sekolah.

Tidak direncanakan, kami bermain di Waduk Malahayu sampai agak malam, sehingga tidak memungkinkan Ade dan Utis pulang. Akhirnya Ade dan Utis memutuskan nginap di rumahku. Waktu itu alat komunikasi tidak secanggih sekarang, sehingga Ade dan Utis tidak bisa memberi kabar kalau dia nginap di rumahku.
Tanpa sepengetahuan kami, ternyata orang tua Utis dan kakaknya Ade mencari-cari, dan sampai ke Malahayu. Banyak orang ditanya, sehingga hari esoknya banyak orang menyampaikan ke aku ada orang entah dari mana mencari-cari aku.

Sejak itu kami menjadi dekat, sering Utis dan Ade main ke Malahayu, terutama kalau lebaran. Mampir ke rumah aku dan Parlina. Sesekali ke rumah Ratnaningsih (Cicih). Aku juga beberapa kali main ke rumah Utis dan Ade.

Dayat Sang Superstar
Dayat mempunyai tampang lucu. Sehingga kalau dia terlihat serius malah membuat orang tertawa. Di samping kelucuannya yang selalu diingat dari dia adalah saat dia tampil sebagai sang superstar Rhoma Irama.

Waktu itu perpisahan kakak kelas. Setelah berbagai acara seremonial dan beberapa hiburan, Dayat dan kawan-kawan naik ke panggung. Kelucuan Dayat membuat teman-teman lain heboh, apalagi saat itu dia mengenakan kostum selayaknya Rhoma Irama.

Musik di mulai berdentang, Dayat dan kawan-kawan mulai bergoyang. sesaat kemudian Dayat meneriakkan; “Judi, menjanjikan kemenangan”. Dayat dan teman-teman melakukan lip sing. Gaya Dayat dan teman-teman membuat penonton terpingkal-pingkal, dan terkesan dengan penampilan mereka. Tahun berikutnya mereka melakukan hal yang sama, dengan lagu yang dinyanyikan berdujul Sumbangan. Sama seperti tahun sebelumnya, penampilan mereka menjadi hiburan yang mengesankan.

Lelucon Garing Edi Junaedi
Edi kalau enggak salah berasal dari Dukuh Sawah, satu desa dengan Cahyadi. Kabar terakhir yang aku tahu tentang Edi, katanya dia kuliah di kedokteran. Tapi enggak tahu pasti. Aku selalu mengingat Edi karena suatu saat dia memberikan tebakan yang ‘garing ’ kepada beberapa teman. Enggak tahu awalnya gimana tiba-tiba Edi memberikan pertanyaan. “Kenapa hayo orang yang naik sepeda kalau mau belok memberikan tanda dengan melambaikan satu tangan?”. Diantara kami ada yang menjawab, tapi selalu semua jawaban dia anggap salah, sampai kemudian dia memberikan jawaban. “Kalau memakai dua tangan berarti enggak bisa belok”.

Yang Sudah Meninggal
Umur memang menjadi rahasia Tuhan. Kita tidak pernah bisa menebak sampai umur berapa kita hidup. Juga umur teman-teman kita. Tiba-tiba saja khabar terdengar si A atau si B meninggal. Setahuku ada dua teman angkatan kita yang sudah meninggal. Pertama Suharningsih. Dia berasal dari Malahayu, satu SD dengan ku. Waktu SMP seingatku pernah juga sekelas dengan dia, tapi lupa kelas berapa. Enggak ingat persisnya bulan dan tahun berapa dia meninggal, tapi seingatku tahun ke dua atau ke tiga setelah lulus SMP.

Yang kedua Wiwi, adiknya Budi, nama lengkapnya lupa. Berasal dari Banjarharjo. Yang menyedihkan dia meninggal karena sebuah kecelakaan motor di daerah Ciledug, yang ternyata dekat dengan rumah kakak sepupuku. Tapi saat kejadian itu aku tidak tahu, hanya dapat cerita beberapa minggu setelah kejadian. Seingatku dia meninggal tidak lama setelah lulus SMA.

Mari kita berdoa agar mereka diterima di sisi-Nya.

Salam
Warsa Tarsono

Baca selengkapnya......

Inspirasi dari Kepala Sekolah

Semula aku enggak sadar, kalau periode aku di SMPN 2 Banjarharjo mengalami dua kali pergantian kepala sekolah. Yang berarti tiga kepala sekolah pernah memimpin kami. Apakah ada perbedaan dari ketiga kepala sekolah tersebut? Seingatku berkaitan dengan program dan sistem pengajaran, enggak ada. Buatku waktu itu hanya pergantian biasa saja, mutasi seorang pejabat, apakah itu karena aku yang tidak peduli? Aku juga enggak ngerti.

Tapi dari ketiga kepala sekolah yang pernah memimpin SMP 2 Banjar, pernah salah satunya masuk ke kelasku. Seingatku waktu kelas 2. Waktu itu guru Bahasa Indonesia berhalangan mengajar. Aku lupa Bu Sri Budi atau bu Siswa, kayaknya sih bu Siswa, karena bu Sri Budi ngajar waktu aku kelas 1.

Nah waktu Bu Siswa tidak datang itu, Kepala Sekolah masuk menggantikannya. Walaupun saat dia masuk bukan untuk mengajar Bahasa Indonesia. Dia bicara tentang masa depan dan apa yang harus dilakukan oleh anak-anak yang saat ini sedang dalam tahap belajar. Detail yang dia bicarakan aku lupa, tapi ada kalimat yang dia ucapkan dan sampai saat aku masih ingat. "Masa depanmu ditentukan oleh sikapmu hari ini," begitu seingatku dia berkata.

Aku bersyukur pernah mendengar kalimat itu, walaupun waktu itu tidak mengubah apapun terhadapku, dalam arti tidak lantas aku menjadi rajin belajar, tapi saat aku sudah lebih besar, kalimat itu sering menyadarkan aku untuk kembali fokus terhadap tujuan-tujuan hidupku.

Terima kasih kepala sekolahku, tapi aku lupa kepala sekolah yang mana.:)

Salam

warsa tarsono
Tulisan lain lihat di www.wtarsono.blogspot.com
wtarsono@yahoo.com

Baca selengkapnya......

MUG CANTIK & INDAH

Abadikan moment terindah Anda, ulang tahun Anda, atau ekspresi lucu anak, ponakan atau orang-orang terkasih Anda dalam Mug.

Bisa buat hadiah ulang tahun, koleksi pribadi, pajangan di rumah, bahkan untuk souvenir pernikahan.

Harga dengan bahan dasar Mug Polos: Rp. 20.000, Bahan dasar Mug dengan motif warna di dalam atau di gagang dan di mulut Mug Rp. 25.000. Belum termasuk ongkos kirim. Kami berikan discount untuk pesanan 100 ke atas.

Mug Cantik untuk bingkisan ulang tahun klik di SINI
Lihat bahan dasar mug klik di SINI.
Pilihan background klik di SINI
Cara Pemesanan klik di SINI.
Testimoni klik di SINI

Warsa Tarsono
HP: 0818 995 214
Email: wtarsono@gmail.com
FB: Warsa Tarsono
Twitter: @wtarsono

Baca selengkapnya......

Rabu, 19 Oktober 2011

CARA PEMESANAN


  1. Hubungi kami di HP/WA 0818 995 214 atau email: wtarsono@gmail.com.
  2. Kirimkan desain atau foto yang akan dicetak ke email wtarsono@gmail.com atau ke nmr WA.
  3. Pilih model mug apakah mug yang bagian dalamnya polos atau yang ada warnanya (lihat di SINI),
  4. Kami akan mengirim usulan desain yang telah kami buat dalam satu atau dua hari.
  5. Setelah disetujui kirimkan transfer uang DP besarnya 50% dari total harga. 
  6. Kirimkan alamat pengiriman ke email atau WA kami.
  7. Setelah transfer konfirmasi melalui WA/SMS ke 0818 995 214 atau email wtarsono@gmail.com. Hal yang diinformasikan meliputi nama pengirim, jumlah uang dan nama bank pengiriman. Contoh : Maryamah-1 juta, BCA.
  8. Pelunasan dilakukan saat pengiriman barang.
Terima Kasih

Warsa Tarsono

Baca selengkapnya......

Selasa, 18 Oktober 2011

MUG CANTIK UNTUK BINGKISAN ULANG TAHUN

Banyak moment untuk menyampaikan rasa cinta, kasih dan sayang kepada anak. Tapi memberikan suatu yang istimewa pada hari ulang tahunnya tetap menjadi sesuatu yang berbeda.

Sahabat Kreatif ingin memberikan alternatif bingkisan untuk ulang tahun putra atau putri Anda. Yaitu berupa Mug dengan desain cantik dan menyertakan foto putra atau putri Anda.


Keistimewaan penawaran kami:

  1. Untuk wilayah DKI Jakarta, Depok dan sekitarnya, pemesanan 100 buah bebas ongkos kirim.
  2. Kami berikan discount untuk pemesanan 100 ke atas. Lebih lanjut hubungi kami di HP/WA 0818-995-214/PIN BB 7CB0D044. 
  3. Harga Mug di dalam polos 20 ribu & warna 25 ribu per buah

Mug Cantik dan Indah klik di SINI
Lihat bahan dasar mug klik di SINI.
Pilihan background klik di SINI
Cara Pemesanan klik di SINI.
Testimoni klik di SINI

Terima kasih

Warsa Tarsono
Blog: www.wtarsono.com
Email: wtarsono@yahoo.com
FB : Warsa Tarsono
Twitter : @wtarsono
HP : 0818 995 214

Baca selengkapnya......