Selasa, 27 Januari 2009

Prasangka


"Jika tidak bisa berbuat baik kepada seseorang, berprasangka baiklah kepadanya"

Tadi pagi saat sedang bersiap-siap untuk berangkat kerja, dengan tidak sengaja ikut menonton film kartun yang sedang ditonton keponakan. Semula hanya sekilas-sekilas menontonnya, sambil melakukan aktivitas lain. Tapi karena hujan tak kunjung reda, dan segala sesuatunya sudah beres, sambil menunggu akhirnya saya seriuskan menontonnya. Dalam arti hanya menonton film itu aktivitas saya.

Ceritanya sederhana saja, tapi menurut saya sarat makna. Ada seorang tukang pos yang merasa bangga akan profesinya. Selama ini dia selalu berhasil mengantarkan surat-surat yang dititipkan kepadanya. Karena keberhasilannya itu dia selalu bangga dengan apa yang dia lakukan.

Suatu kali dia mendapatkan tugas untuk mengirimkan surat ke suatu tempat. Dengan bergembira dia menjalankan tugasnya. Selama perjalanan dia selalu bernyanyi. Ditengah perjalanan dia mendapati tiga orang pengendara motor. Dia berpikir bahwa tiga orang pengendara motor tersebut bisa jadi penghalang dirinya, dalam menjalankan tugasnya. Takut benar-benar itu terjadi, tukang pos tersebut memutuskan untuk menyalip ketiga pengendara motor di depannya. Tanpa dia sadari dokumen yang akan dia kirimkan jatuh saat menyalip tiga pengendara motor tersebut. Tukang pos melaju dengan cepat meninggalkan ketiga pengendara motor itu.

Ketiga pengendara motor kaget saat disalip oleh mobil tukang pos. Lebih kaget lagi saat ada dokumen yang jatuh. Tanpa pikir panjang ketiga pengendara motor itu berhenti dan mengambil dokumen yang jatuh tersebut. Ketiga pengendara motor itu bersepakat untuk mengenbalikan dokumen itu. "Ini kesempatan kita berbuat baik" kata salah satu dari mereka.

Mereka bertiga mengejar mobil pos itu. Jarak semakin dekat. Si tukang pos melihatnya dari kaca spion. Merasa dikejar oleh ketiga pengendara tersebut dia semakin mengencangkan laju kendaraannya. Dalam hatinya dia berprasangka bahwa ketiga pengendara motor itu akan berbuat jahat kepadanya.

Kejar mengejarpun terjadi. Yang terjadi kemudian ketiga pengendara motor itu kehabisan bensin. Mereka bertiga menuntunnya sampai mendapati tempat pengisian bensin. Selama mereka menuntun motornya, dalam percakapan mereka terungkap kesungguhan untuk mengembalikan dokumen itu. "Pokoknya ini harus kita kembalikan".

Setelah mengisi bensin, mereka kembali meengejar mobil pos itu, sampai akhirnya mereka menemukannya.

Tukang pos menyadari kalau dia sedang dikejar oleh tiga pengendara motor tersebut. Diapun kembali mengencangkan laju kendaraannya. Kejar-kejaranpun kembali terjadi sampai mereka terpisahkan oleh jurang.

Saat melintasi jalan yang rawan tersebut dokumen yang dipegang pengendara motor lepas, dan kemudian si tukang pos mengambilnya. Dalam benak tukang pos, dia tetap berprasangka bahwa ketiga pengendara itu adalah orang-orang yang akan berbuat jahat kepadanya. Setelah mendapatkan dokumennya tersebut secepatnya meninggalkan ketika pengendara motor itu.

Sementara ketiga pengendara itu, setelah mengetahui barang tersebut kembali ditangan tukang pos, mereka bergembira, mereka merasa senang bisa mengembalikan dokumen, yang berarti mereka telah berbuat kebaikan.

Mereka kembali menaiki motornya. Saat mereka sedang bersantai di rumahnya, tiba-tiba pintunya diketok orang. Saat mereka mengetahui si tukang pos yang datang mereka menyambutnya. Berbeda dengan si tukang pos, dia merasa kaget dan merasa terjebak bertemu lagi dengan tiga pengendara motor itu. Dia akan bergegas kembali, tapi kemudian ditahan oleh ketiga pengendara itu. Tukang pos diyakinkan bahwa dia tidak salah datang ke situ, alamat yang dia tuju benar.

Setelah diyakinkan alamat dan orang yang dia tuju benar, tukang pos kembali. Ketiga pengendara itu membuka surat yang dia terima, ternyata surat yang mereka dapat adalah ucapan selamat valentine. Mereka bertiga bergembira, tapi kemudian salah satu dari mereka bertanya kepada tukang pos, apakah dia mendapatkan juga kartu ucapan selamat velentine. Tukang pos menjawab tidak. Katiga pengendara motor itu berkumpul memisahkan diri dari tukang pos. Saat kembali mereka menyerahkan kartu buat tukang pos. "Ini kartu ucapan valentine dari kami".

Merekapun akhirnya bersahabat. Ketiga pengendara motor itu, tidak pernah mereka merasa bahwa si tukang pos sebelumnya menyangka mereka sebagai orang jahat. Yang mereka rasakan, merasa berbahagia bertemu dengan orang yang pernah mereka tolong.

Salam,

wtarsono
27 Januari 2009
wtarsono@gmail.com

2 komentar:

  1. Ass.

    Prasangka ... oh prasangka ... salam hangat.

    BalasHapus
  2. Jika tidak bisa berprasangka baik pada seseorang, maka berbuat baiklah kepadanya.

    BalasHapus