Selasa, 20 Januari 2009

Pantang Pulang Sebelum Padam


Sebuah ledakan keras yang terjadi sekitar pukul sembilan malam telah menyulut terjadinya kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang. Kobaran api membesar dengan cepat menjilat-jilat ke udara mencapai ketinggian 100 meter. Sebuah stasiun televisi bisa menangkap gambar api tersebut dari gedung di jalan Kebon Sirih. Itu menandakan demikian besarnya kobaran api itu.

Tentu besarnya api menjadi lumrah karena yang terbakar adalah bahan bakar yang gampang terbakar dan dalam jumlah yang besar, sekitar 3000 kilo liter. Jumlah yang sangat banyak, apabila diuangkan nilainya kurang lebih 15 milyar.

Kebakaran tersebut mengakibatkan kepanikan masyarakat sekitarnya, banyak dari mereka kemudian mengungsi ke tempat-tempat lainnya yang lebih jauh, takut apinya menjalar ke rumah-rumah mereka. Apalagi setelah mereka tahu semakin malam api bukannya padam malah semakin membesar. Puluhan mobil kebakaran belum mampu menjinakkan kobaran api tersebut. Akhirnya sebagian petugas pemadam kebakaran dikonsentrasikan untuk menjaga api agar tidak menjalar ke rumah penduduk dan tangki lain yang memuat bahan bahar. Sebagian yang lain tetap berusaha memadamkan api tersebut.

Para petugas pemadam kebakaran menjadi satu-satunya harapan, karena tidak mungkin masyarakat bisa berpartisipasi, resikonya terlalu besar.

Raungan sirene mobil pemadam kebakaran tak pernah berhenti sepanjang malam itu. Artinya para petugas masih bekerja, berusaha memadamkan api. Mungkin disinilah slogan mereka sedang diuji. "Pantang Pulang Sebelum Padam", demikian bunyi slogan itu.

Pagi menjelang, kobaran api mulai mengecil, sekitar pukul tujuh pagi api benar-benar bisa dijinakkan. Lelah, kantuk pasti menghinggapi para petugas itu. Rasa puaspun menjadi dahaga yang membasuh semua keringat mereka.

Dibanyak kebakaran, para petugas memang menjadi harapan masyarakat. Karenanya kita patut berterima kasih kepada mereka. Kepada pengabdian mereka, kepada pengorbanan mereka, kepada keberanian mereka.

"Pantang Pulang Sebelum Padam" menjadi slogan yang bukan sekedar slogan.

Terima Kasih dari kami.

Wassalam,

wtarsono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar