Kamis, 22 Desember 2011

JEJAK KASIH SAYANG IBUKU

Bingkisan Cantik Ultah Anak Anda
Musim mangga akan segera berakhir. Walaupun di pasar masih ada beberapa pedagang menjual mangga, tapi tidak sebanyak minggu-minggu sebelumnya. Mangga yang dijualpun terlihat sudah tidak sesegar sebelumnya. Saya penyuka buah mangga, karenaya sering menunggu datangnya musim mangga. Saat datang, pasti tidak melewatkan untuk membelinya, sampai beberapa kali.

Selain karena rasa suka terhadap buah mangga, buatku ada kenangan tersendiri berkaitan dengan mangga. Bahkan bukan semata kenangan, tapi menjadi jejak kasih sayang ibu yang masih kami rasakan sampai saat ini, setelah 12 tahun ibu meninggalkan kami.

Tentu banyak hal yang menjadi bukti kasih sayang ibu, bahkan banyak banget, enggak terhitung mungkin. Tapi mangga buatku menjadi sesuatu juga. Sesuatu yang membuat aku merasakan kehadiran ibuku, merasakan kasih sayang ibuku.

Ibuku
Setelah beberapa tahun merantau di Jakarta untuk berdagang, ibuku memutuskan pulang kampung dan membuat usaha di sana. Karena terlahir dari keluarga petani, maka saat itu ia pun memutuskan untuk kembali bertani kembali.

Di sela-sela kesibukannya menggarap sawah, ibuku melihat halaman rumah yang juga bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang produktif. Maka dia kemudian membeli benih pohon jambu air dan menanamnya. Tapi entah kenapa pohon-pohon yang ditanam itu setelah beberapa bulan tidak tumbuh dengan baik. Bahkan kemudian satu persatu mati. Ibuku tidak putus asa untuk memanfaatkan lahan kosong itu. Kemudian dia menggantinya dengan pohon mangga. Setelah beberapa bulan, pohon mangga ini tumbuh dengan baik, walaupun ada juga beberapa yang mati.

Beberapa tahun kemudian pohon-pohon mangga itu semakin besar, tapi sayangnya sebelum pohon mangga itu berbuah ibuku dipanggil yang kuasa. Meninggalkan kami untuk selamanya. Meninggalkan anak-anaknya yang dia sayangi, meninggalkan pohon-pohon mangga selalu dia rawat, meninggalkan semua hal yang dia cintai.

Kini di halaman rumah kami tumbuh 12 pohon mangga yang setiap musim selalu berbuah. Dan kami selalu bisa menikmati buah-buah mangga itu. Bapakku yang saat ini berada di kampung kelahiran kami, selalu mengirim buah mangga buat anak-anaknya di Jakarta. Tidak pernah tertinggal. Dengan tidak langsung mungkin dia mengatakan: "Nak, ini bukti kasih sayang ibumu, dia tidak pernah melupakan kalian walaupun ibumu telah meninggalkan kita semua."

Inilah moment yang selalu aku tunggu, saat Bapakku mengirim buah mangga dari pohon-pohon mangga yang ibu tanam. Karena dengan itu, seakan aku merasakan kehadiran ibuku kembali. Merasakan kasih sayangnya kembali, dan tentu mengingatkan aku untuk tidak pernah lupa berdoa untuk ibuku.

Di hari Ibu ini, aku menatap foto ibuku, merasakan kehadirannya, merasakan kasih sayangnya. Tak terasa air mataku berlinang membasahi mataku. "Ya Allah, karena ibuku aku mengenal-Mu, karena Ibuku aku menyebut nama-Mu, kerena itu aku mohon padamu muliakanlah ibuku, tempatkanlah dia dekat di sisi-Mu, jauhkanlah dia dari segala sesuatu yang membuat ibuku tidak bahagia. Dan jauhkanlah kami dari perbuatan yang membuat ibuku tidak bahagia." Doaku spontan terucap.

Buat para Ibu yang lain, selamat hari Ibu, semoga kasih sayangmu yang tulus menjadi modal besar buat membangun bangsa ini.

Mencari bingkisan cantik ulang tahun anak Anda, klik di SINI
Mug Cantik, klik di SINI
Jejak Kerja Keras Bapakku, klik di SINI
Tulisan lain Klik di SINI

Kalau berkenan, mohon berikan komentar atau rating terhadap postingan ini.

Salam Bahagia
Warsa Tarsono
0818 995 214/021-96318167
www.wtarsono.blogspot.com
wtarsono@yahoo.com
FB: Warsa Tarsono
Twitter : @wtarsono
Terima Kasih

Tidak ada komentar:

Posting Komentar