Jumat, 28 November 2008

Aku Rindu Payung


Mudah-mudahan semua sudah menyiapkan payung menghadapi musim hujan tahun ini. Saya sendiri biasanya menjelang musim hujan selalu membeli payung baru. Tetapi saat ini saya belum sempat membelinya.

Payung mungkin hal kecil, keberadaannya seringkali kita abaikan. Kita tiba-tiba merasa memerlukannya saat akan turun hujan. Kita menjadi gelisah saat kita sadar kita tidak bawa payung.

Bagi saya Hujan sering membuat saya marah. Dalam persepsi saya hujan akan menghambat segala aktivitas yang direncanakan. Saya malu dan tidak nyaman saat bertemu orang dengan tubuh yangbasah kuyup. Tanpa saya sadari kata-kata keluhan, marah dan ekspresi kekecewaam lainnya terlontar. Padahal Allah menyebut hujan sebagai rahmat bagi manusia. Mungkin iya? Tapi.......(selalu ada alasan).

Saya percaya bagi banyak orang hujan akan semakin mendekatkan dirinya kepada Allah. Maka yang terlontar justru kalimat-kalimat syukur atas rahmatnya.

Mungkin karena iman saya yang masih lemah dan belum bisa memaknai setiap kejadian sebagai hal yang positif, maka marah, kesal dan sejenisnyalah yang muncul.

Belakangan, dalam dua tahun ini saya setiap musim hujan tiba selalu membili payung dan membawanya kemanapun saya pergi (kalau tidak lupa). Alhamdulillah sedikit mengurangi umpatan dan rasa kesal saat hujan tiba. Walaupun tidak seluruhnya. Saya yakini ada hal yang harus diperbaiki mengenai persepsi dan rasa syukur atas apa yang diberikan Allah kepada saya. Mudah-mudahan saya bisa melakukannya. Semoga Sahabat semua sudi berdoa untuk saya atas hal tersebut.

Semoga Allah selalu memberikan kemudahan untuk semua cita-cita kita.

Catatan: Tulisan ini saya buat dan dikirim ke millis Selasa, 30 Nov 2004. Sama seperti saat ini, Waktu itu mau memasuki musim hujun. Bahagianya saya, setelah tulisan ini dikirim ke millis ada teman yang kemudian membelikan saya payung.

Terima Kasih

Wassalam,

mwt

Tidak ada komentar:

Posting Komentar