Senin, 14 Mei 2012

Nikmati Tantangannya, Nikmati Rasa Bahagianya, Saat ini dan Hari Esok

Sebuah pesan di wall facebook saya meminta mengirim nomor handphone ke inbox-nya. "Kami ingin mengundang Kak Warsa ke acara silaturahmi akbar PAYISC", bunyi pesan sebelumnya. Saya pun mengirimkan nomor saya dan berkomitmen untuk hadir pada acara itu, kalau pengurus PAYISC memang mengundangnya.

Menghadiri undangan silaturahim pengurus PAYISC bagi saya merupakan bentuk apresiasi saya terhadap pengurus PAYISC saat ini. Saya ingin menghargai komitmen mereka menjadi pengurus PAYISC, karena menurut saya itu bukan sesuatu yang mudah. Menjadi pengurus PAYISC berarti dia siap mengorbankan sebagian besar waktu istirahatnya. Berbeda dengan departemen atau lembaga lain di YISC, yang kebanyakan aktivitasnya hanya hari Sabtu atau Minggu. Kalaupun ada tambahan, hanya sesekali, untuk rapat atau sekedar mengkoordinasi. Tidak bermaksud mengecilkan.

Berbeda dengan menjadi pengurus PAYISC. Selain hari Sabtu atau Minggu, aktivitas PAYISC adalah Selasa - Kamis. Walaupun tidak mesti setiap hari datang, tapi pasti diantara hari-hari itu akan sering datang. Ini berarti akan mengambil waktu istirahat, setelah pulang kerja.

Menjadi pengurus PAYISC, berarti juga akan bekerja untuk mencari donatur. Tidak hanya itu, juga bersiap untuk mengeluarkan uang dari kantong sendiri untuk berbagai kegiatan PAYISC. Tidak besar, tapi kemungkinan akan sering.

Menjadi pengurus PAYISC berarti akan berhadapan dengan berbagai tipe anak, baik karakter, kondisi ekonomi, latar belakang keluarga, semangat mengikuti kegiatan, semangat memperbaiki diri dan agretivitas anak-anak. Harus diakui tidak semua adik-adik PAYISC gampang diarahkan. Kadang sering membuat kita emosi, tapi kita harus bisa bersabar, karena mereka anak-anak.

Menjadi pengurus PAYISC berati juga akan menghadapi berbagai tipe pengajar. Diantara mereka kadang sering terjadi kesalahpahaman, dan berarti itu adalah pekerjaan tambahan yang harus diselesaikan. Tidak mudah, karena mereka semua punya peran penting, kalau tidak hati-hati bisa memperuncing konflik diantara mereka.

Masih ada lagi, pengurus juga akan menghadapi berbagai harapan orang tua. Rasa cemburu karena anaknya mendapat perlakuan yang berbeda. Seorang teman berseloroh kepada saya. Mengurus PAYISC seperti mengurus dua anak kembar, sedikit saja memberikan perbedaan, akan menjadi pemicu rasa cemburu diantara keduanya.

Itulah berbagai tantangan yang akan dihadapi oleh pengurus PAYISC, bisa lebih dari itu, kurang rasanya tidak. Saya menyampaikan ini tentu saja tidak untuk menakut-nakuti atau membuat lemah pengurus PAYISC saat ini. Saya hanya ingin menyampaikan tantangannya memang besar. Karena itu saat mendapat undangan saya berkomitmen untung menghadirinya. Sebagai ungkapan apresiasi, sebagai bentuk penghargaan, sebagai bentuk dukungan.

Dan saya rasa itu juga yang dirasakan Fitri Ardani ketua PAYISC periode 1998-1999 dengan Ketua Umum YISC Mba Ferlita Sari. Dia langsung antusias setelah saya sampaikan adanya undangan silaturahim dari pengurus PAYISC. Pesan singkat dia sampaikan untuk pengurus PAYISC saat ini. "Yang harus tetap dipelihara oleh teman-teman adalah istiqomah", ucapnya.

Dan dengar apa yang disampaikan Mba Puri, pengurus PAYISC periode 1996-1997 dengan ketua umum Bang Imaduddin Abdullah. "Sembilan puluh persen pengalaman saya mengurus PAYISC bermanfaat bagi pekerjaan saya", ucapnya menguatkan.

Dan dengar pula pengakuan dari Dety, mantan adik PAYISC. "Saya di PAYISC sejak SD kelas empat sampai SMA kelas dua. Saya merasakan sekali kerja keras, ketulusan dan keikhlasan kakak-kakak pengurus PAYISC. Karena kakak-kakak di PAYISC, saat ini saya bisa kuliah di IPB. Saya pun terinspirasi untuk melakukan hal yang sama saat ini. Mengabdi untuk anak-anak yang kurang mampu. Tadinya ingin mengabdi di PAYISC, tapi karena saat ini saya kos di Bogor, maka saya melakukannya di sana. Bersama teman-teman saya mengajar anak-anak kurang mampu di dekat kampus IPB. Programnya kami sebut Sekolah Bersama Yuk, disingkat SBY", ujarnya.

"Tidak hanya itu, kakak-kakak di PAYISC menjadi role model bagi saya", lanjut Dety. Pengakuan yang membuat saya terharu.

Buat teman-teman pengurus PAYISC saat ini, nikmatilah tantangannya. Nikmati kebahagiaannya, saat ini dan esok, ketika ada pengakuan dari adik-adik, bahwa peran kita sangat berarti buat mereka.

Salam
Wtarsono

NB: Terima kasih untuk Surya Ningsih, Ketua PAYISC saat ini, dan Fauzi, Ketua Umum YISC, untuk perkenalannya yang ramah. Mari ciptakan kebersamaan, untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar