Selasa, 12 Januari 2010

Memandu Hidup dengan Seri Riyadus Solihin


Kitab Riyadus Solihin adalah nama salah satu kitab kumpulan hadits Nabi Muhammad SAW yang berarti taman orang-orang shalih. Kitab ini disusun oleh al-Imam al-Allamah Abu Zakaria Muhyuddin bin Syaraf an-Nawawi ad-Dimasyqi, atau lebih dikenal dengan sebutan Imam Nawawi. Pada kitab ini hadis-hadis Rasulullah dan ayat-ayat Al-Quran dikelompokkan ke dalam bab-bab berdasarkan tema utama, misalnya salat, zakat, jihad, doa, Quran, dan sebagainya. Dalam kurun waktu yang lama, kitab ini telah menjadi rujukan banyak ulama dan masyarakat umum.

Guna lebih bisa diterima masyarkat umum kemasan kitab ini dibuat lebih sederhana, dibuat dalam buku-buku kecil dan tipis. Setiap satu buku, satu tema bahasan. Pembagian tema didasarkan juga pada pembagian bab pada kemasan lama kitab ini.

Perbedaan lain pada seri buku Riyadus Solihin dibanding dengan kemasan lamanya adalah dibuku ini tidak menyertakan tulisan arab dari hadis-hadis dan ayat-ayat Al-Quran itu. Yang dituliskan hanya terjemahannya saja. Dengan format seperti ini masyarakat awam akan lebih santai mencerna kandungan kitab ini.

Beberapa judul buku kecil ini antara lain, pertama Mengharap Kasih Sayang Allah. Ayat-ayat dan hadis yang dimuat di sini merupakan bukti-bukti kasih Allah yang tiada batas kepada hamba-Nya. Juga menegaskan bahwa Ia tidak pernah meninggalkan kita walau hanya sedetik.

Buku kedua berjudul Mukjizat Salat. Salat adalah tiang agama, juga penghapus dosa. Karena itu, salat perlu senantiasa dipelihara. Pada buku ini kita akan mendapati ayat-ayat Al-Quran dan hadis yang menyadarkan kita bahwa salat itu bukan sekedar kewajiban, melainkan kebutuhan mendasar manusia sebagai ciptaan-Nya.

Buku ketiga berjudul Adab Menjenguk dan Melayat. Sebuah hadis yang diriwayatkan Ibnu Majah berbunyi, ”Barang siapa mengunjungi seorang yang sakit, berserulah malaikat dilangit: Engkau telah berbuat baik, baik pulalah perjalananmu. Engkau akan mendiami sebuah rumah dalam surga.”

Hadis lain yang diriwayatkan Ibnu Majah berbunyi, ”Tiada seorang mukmin yang mentakziahkan saudaranya yang mengalami suatu musibah melainkan Allah memberikan kepadanya pakaian-pakaian kemuliaan pada hari kiamat.”

Kedua hadis tersebut menggambarkan betapa Allah memberikan kemudahan kepada kita untuk melakukan kebaikan. Kebaikan sederhana seperti menjenguk orang sakit atau melayat orang yang meninggal digolongkan sebagai kebaikan yang akan mendapatkan pahala yang sangat besar, berupa kemuliaan di hari kiamat dan surga.

Pada buku ini kita akan mendapatkan hadis-hadis yang memandu kita bagaimana adab saat kita menjenguk atau melayat orang sakit.

Buku keempat berjudul Budi Pekerti Islami. Dalam buku-buku kiat menjadi sukses, salah satu kunci yang menunjang keberhasilan seseorang adalah kemampuan kita berhubungan dengan seseorang. Semakin kita bisa diterima oleh orang lain, semakin mudah kita menjalin sebuah hubungan, termasuk dalam berbisnis. Kunci agar kita mudah diterima oleh orang lain adalah bagaimana kita menampilkan diri sebagai orang yang baik, orang yang berbudi.

Pada buku ini kita akan tahu bagaimana kita menjadi manusia yang berbudi. Selain itu di buku ini kita akan menemukan hadis-hadis dan ayat-ayat yang mendorong kita menjadi orang yang berakhlak baik.

Dalam segala keterbatasan kita, baik keterbatasan waktu maupun lainnya sebuah bacaan dengan kemasan sederhana akan memudahkan kita untuk membawanya. Sehingga waktu senggang kita akan bisa dimanfaatkan untuk membaca buku-buku kecil tersebut. Pengetahuan kita bertambah, tapi kita tidak direpotkan oleh keharusan membawa buku yang tebal atau besar.(MWT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar