Kamis, 18 Juni 2009

KCB yang Mengecewakan


Film ini bercerita tantang perjalanan cinta Azam, seorang mahasiswa Al Azhar Kairo yang berasal dari Indonesia. Untuk membiayai kuliahnya Azam berjualan tempe, dengan salah satu pelangganya keluarga Dubes. Selain untuk biaya kuliahnya hasil jualan tempenya digunakan juga untuk menghidupi ibu dan adik-adiknya, karena bapak Azam sudah meninggal. Azam sudah 9 tahun kuliah, tapi belum lulus juga.

Ada beberapa tokoh utama dalam film ini, selain Azam ada Furqon mahasiswa yang berasal dari keluarga kaya dan sedang menyelesaikan kuliah S2. Ana, anak seorang kiai dari solo sedang mengajukan proposal untuk mendapatkan beasiswa S2. Elina adalah anak Dubes, cantik tapi tidak mengenakan jilbab. Ada juga tokoh Tiara, Fadil, Komala dan lain-lain.

Sebagai film dakwah?

Film ini digadang-gadang sebagai film dakwah, tapi apa yang di dakwahkan? Inti film ini tentang perjalanan cinta Azam dan tokoh-tokoh lainnya dalam film ini. Gak ada adegan yang membuat penonton tergugah atau terinspirasi oleh perilaku dari tokoh-tokoh dlm film ini. Kecuali pesan-pesan verbal yang terasa kering dan mendakwahi penonton.

Seperti saat Elina diberi penjelasan mengapa french kiss musibah buat Azam, Azam menjelaskan dengan mengutip kitab dsb. Karena penjelasan Azam Elina menjadi sadar maka menangislah Elina. Tapi plot itu benar-benar tidak menggugah emosi penonton. Sekali lagi terkesan hanya dakwah verbal seperti di majelis taklim.

Tangisan yang tidak membuat haru
Film ini banyak tangisan, tapi tak membuat meneteskan air mata. Tangisan-tangisan itu terlalu mengada-ngada dan bahkan pada hal-hal yang sepele. Contoh: Tiara dan Fadhil sama-sama jatuh cinta, tapi Fadhil tidak berani mengutarakan cintanya. Tiara curhat ke adiknya Fadhil agar Fadhil mengutarakan isi hatinya karena kalau nggak akan ada yang melamar dia, saat curhat itu mereka berdua sama sama harus menangis. Begitupun saat Fadhil curhat kepada Azam tentang perasaan cintanya terhadap Tiara, Fadhil harus menangis.

Film ini juga dipenuhi dialog yang panjang-panjang dan cenderng satu arah untuk menerangkan sesuatu. Saat Din Syamsudin datang dan dia menjelaskan alasan kedatangannya, hampir saja Din kehabisan nafas karena harus menyampaikan kalimat yang begitu panjang. Begitupun pada dialog-dialog lainnya.

Pengambaran sosok Azam

Saat menggambarkan sosok Azam, harus ada sekian plot yang melibatkan Azam. Kita ingat di film Ayat-ayat Cinta, cukup dengan peristiwa di bus kota, sudah tertanam seperti apa karakter Fahry, plot-plot lainnya ttg Fahri dibuat cepat saja. Nah di KCB dibuat beberapa dan lambat, pokoknya terasa jemu dan membosankan.

Aneh
Furqon anak orang kaya. Furqon mau menghadapi ujian S2-nya. Agar bisa konsentrasi untuk belajar Furqon menyewa kamar di hotel. Saat di hotel di telp oleh seorang perempuan dan mengajaknya makan-makan. Furqon menolak. Dua kali perempuan itu menelpon tapi tetap Furqon menolaknya dengan alasan mau belajar. Setelah itu Furqon tidur. Dipagi harinya saat dia terbangun mendapati dirinya telanjang. Di dalam laptopnya ada foto-foto porno dia dengan perempuan yang menelaponnya disertai pesan untuk mengirimkan sejumlah uang ke sebuah rekening, kalau tidak foto-fotonya akan disebarkan.

Selanjutnya Furqon diketahui disuntik virus HIV oleh perempuan tadi, sehingga dia mengidap penyakit AIDS, karena itu dia harus meninggalkan mesir. Furqon mahasiswa kaya yang baik, menjadi qorban fitnah dan penyuntikan virus AIDS menjadi sosok antagonis, karena dia menjadi penghalang bersatunya cinta Ana dan Azam, padahal Furqon melamar Ana dengan baik-baik dan tidak ada pemaksaan.

Furqon hanya diuntungkan karena dia menjadi anak dari keluarga kaya dan kenal lebih dulu kepada Ana dibanding Azam.

Tentang sosok Ana
Ana digambarkan sebagai perempuan cantik dan soleh sehingga menjadi "rebutan" Azam dan Furqon. Tapi (maaf bukan bermaksud melakukan penilaian secara fisik-hanya mengikuti logika film ini) secara fisik sosok Ana tidak lebih cantik dari pemeran-pemeran lainnya. Jadi selama nonton film itu kami selalu membandingkan tokoh ana dan tokoh wanita lainnya: "Ini lebih cantik kenapa bukan yang ini menjadi pemeran Ana?

Penggambaran kemiskinan
Azam berasal dari keluarga miskin, tapi perilaku dan setting keluarga Azam tidak terlihat sebagai keluarga miskin. Sekedar membandingkan dengan film Ayat-ayat Cinta. Penggambaran sebagai keluarga miskin dalam AAC dengan menampilkan cara berpakaian ibunya. Yang hanya memakai kerudung, dengan lengan pendek dan pakaian sederhana.

Tapi dalam film ini, ibunya, anak-anaknya semua mengenakan pakaian full jilbab. Dikampung saya orang-orang seperti itu adalah orang-orang kaya, mereka mampu menguliahkan anak-anaknya ke kota. Saat mereka pulang kampung, pakain seperti itulah yang mereka kenakan. Hasilnya film ini tidak berhasil menggambarkan kemiskinan keluarga Azam.

Tentang Ke Indonesiaan

Tiara menikah dengan Zulkifli. Saat pesta pernikahan itu banyak undangan yang datang, mereka duduk berderet di kursi-kursi yang disediakan. Semua perempuan di pesta pernikahan itu mengenakan jilbab. Tidak ada yang salah, tapi saya bertanya, apakah seperti itu Indonesia? Menurut saya penggambaran itu jauh dari realitas masyarakat Indonesia.

Banyak di kampung saya orang-orang yang berjuang untuk agama, tapi tidak semua anggota keluarganya mengenakan jilbab, apakah mereka akan dikesampingkan sebagai orang Islam? Sehingga realitas itu tidak boleh muncul dalam film islami ini?

Bukan hanya di kampung saya, tapi banyak disekitar kita.

Saat festival masakan Indonesia yang yang diadakan oleh mahasiswa Indonesia di mesir, yang terlihat tidak mengenakan jilbab hanya orang-orang Mesir, tapi kecuali Elina (anak dubes), semua perempuan bertampang Indonesia mengenakan jilbab.

Saya tidak dalam rangka menyuruh tidak menonton film ini, tapi merasa khawatir apabila film dakwah-film dakwah yang dibuat, menjauhkan masyarakat dari realitasnya. Selanjutnya dakwah melalui film hanya akan direspon sesaat.

2 komentar:

  1. Dakwahnya :
    1. Menikah tidak dengan jalan berpacaran, HARAM berpacaran
    2. Menikah dengan tujuan beribadah, bukan mencari wanita yang cantik-cantik
    3. Manusai punya kehendak dan Allah swt yang menentukan hasilnya
    4. Berjilbab bukan hal yang jelek dalam kehidupan manusia
    dll

    BalasHapus
  2. maaf tp sy tdk spendapat dg anda
    terima kasih

    BalasHapus