Senin, 17 Desember 2012

BINTANG KEHIDUPAN YANG SELALU BERSINAR

Sebagai Iteung
Kalau tidak meninggal dunia, Nike Ardila pada 27 Desember ini akan merayakan ulang tahunnya yang ke 37 tahun. Tidak terbayang kemeriahan seperti apa yang akan dipertunjukkan oleh pelantun Bintang Kehidupan tersebut. Mungkin biasa-biasa saja, karena diusianya yang hampir 40 tahun popularitasnya sudah menurun, sebagaimana penyanyi lain yang segenarasi dengannya.

Mungkin juga sebaliknya, pada usia karier Nike yang telah mencapai 22 tahun semakin banyak orang yang mengidolakannya. Karena Nike berbeda, selain sebagai penyanyi juga seorang artis yang membintangi banyak film, sinetron dan iklan yang semuanya sukses. Jadi tidak bisa disamakan dengan penyanyi-penyanyi lainnya.

Tapi apapun, kenyataannya Nike Ardila saat ini dia sudah meninggal 17 tahun lalu, di usianya yang masih muda, 19 tahun. Kecelakaan mobil yang menimpanya pada Minggu dini hari, 19 Maret 1995 di Jalan RE. Martadinata Bandung, telah merenggut nyawanya, menyisakan duka yang sangat dalam bagi keluarga, kerabat, sahabat dan para penggemarnya. Ribuan masyarakat dari berbagai kalangan mengiringi kepergiannya ke peraduan terakhirnya.

Ini menjadi fenomena tersendiri, seorang artis dengan karier yang baru lima tahun diratapi kepergiannya oleh ribuan orang. "Subhanallah, itu saya belum pernah liat sampai detik ini ada seorang artis meninggal, sampai  di jalan itu  lautan masa kayak orang mau nonton bola, cuma dia sampai sekarang," kenang Melly Goeslow salah satu sahabat dekat Nike.

Nicky Astria, Nike Ardilla, Inka Cristie
Bukan hanya itu, beberapa musisi menciptakan atau menyanyikan lagu untuk mengenang kepergiannya. Sebut saja Nicky Astria menyanyikan lagu berjudul Duka ciptaan Andy Julias dan Ipey. Deddy Dores, pencipta dan komposer lagu yang mengorbitkan Nike menyanyikan Selamat Jalan Nike. Juga ada Tommy J. Pisa dan kawan-kawan, yang menyanyikan lagu berjudul Sebuah Lagu Buat Nike. Dalam hal ini hanya Bing Slamet, seniman di Indonesia yang kematiannya dibuatkan lagu oleh rekan seprofesinya. Titiek Puspa yang mencipta dan menyanyikan lagu berjudul Bing.

Selain itu kematian Nike juga menjadi headline semua media massa di Indonesia baik cetak maupun elektronik, bahkan sampai beberapa bulan. Kaset-kasetnya pun kemudian meledak di pasaran, baik album yang berisi lagu-lagu lama Nike, maupun album barunya.

Yang lebih fenomental lagi, di hari kelahiran dan hari kematian Nike selalu diperingati oleh ribuan penggemarnya di seluruh Indonesia, setelah 17 tahun kematiannya. Makamnya pun selalu  diziarahi oleh banyak orang. "Walisongo"  yang lahir dari budaya pop, demikian julukan yang diberikan oleh George Quinn, Dekan dari Fakultas Studi Asia di Universitas National Australia.

Sinarnya Tak Redup

Nike Ardila mulai dikenal luas oleh masyarakat luas saat dia mengeluarkan album Seberkas Sinar ciptaan Deddy Dores.Album pertamanya langsung meledak di pasaran dengan penjualan lebih dari 500 ribu copy. Disusul dengan album berikutnya berjudul Bintang Kehidupan. Album ini lebih sukses dari sebelumnya. Wikipedia mencatat jumlah penjualan Bintang Kehidupan mencapai 2 juta copy. Album-album berikutnya pun selalu sukses, antara lain Nyalakan Api, Matahariku, Biarkan Aku Mengalah, Biarkan Cintamu Berlalu, Sandiwara Cinta, Mama Aku Ingin Pulang, dan Suara Hatiku. Selain juga album kumpulan lagu terbaik, dan single hit. Para penggemarnya memprediksi semua album Nike terjual mencapai 25 juta copy. Angka yang fantastis, yang rasanya sulit dicapai biduan lainnya.

Nike & Melly Kecil
Pertanyaannya, karena itukah yang membuat fenomena Nike berlanjut sampai saat ini? Mungkin. Atau karena kematiannya yang mendadak di saat pepularitasnya sedang menanjak. Bisa juga. Bagi Melly Goeslow ada ungkapan yang lebih lugas untuk itu, "Menurut aku seratus tahun sekali Tuhan menciptakan manusia seperti Nike. Dia memang terlahir sebagai bintang,  abadi di hati pendengarnya, abadi di hati teman-temannya," tegas Melly.

Sementara menurut Candil, mantan vokalis group band Serieus, melalui lagu-lagunya Nike berhasil meniggalkan kesan mendalam di hati banyak orang.  "Apa yang dia lakukan melalui karya-karyanya telah meng-influence banyak orang, meninggalkan kesan di hati banyak orang. Kalau mendengarnya tuh istilahya di momen-momen dia ada lagu Nike dalam hidupnya. Itu yang membuat orang selalu ingin mengenang dia," ujarnya.

Rendah Hati dan Berjiwa Sosial
Beberapa saat setelah berita kematian Nike tersebar di masyarakat, banyak kalangan mempertanyakan sebab kematiannya. Tersiar kabar miring, kecelakaan terjadi karena Nike mengemudikan mobil dalam keadaan mabuk. Dugaan itu diperkuat karena saat itu Nike dalam perjalanan pulang dari  sebuah diskotik.

Merasa terganggu dengan pemberitaan itu, pihak keluarga melakukan visum terhadap jenazah Nike. Hasilnya polisi memberikan keterangan tidak ada kandungan alkohol dan zat adiktif dalam darah Nike. Diperkuat juga oleh kesaksian Sofiatun, teman dekat Nike, di diskotik Nike hanya memesan jus.

Tapi berita miring itu tidak lantas berhenti setelah keterangan dari polisi maupun kesaksian Atun, nama panggilan Sofiatun. Keluarga pun akhirnya pasrah. Sampai akhirnya berita itu hilang dengan sendirinya. Apalagi setelah banyak kesaksian dari teman-teman dekatnya, bahwa sosok Nike adalah teman yang baik, teman yang mau berbagi dan teman yang selalu ingin membahagiakan orang lain.

Setelah beberapa tahun kematiannya pun kesaksian tentang Nike selalu mengalir dari teman-temannya, baik Sofiatun, Melly Geoslow, Sylviana Herman, Inka Cristie, Eddy Bogel, Heddy Yunus, Camelia Malik dan lain-lain.

"Nike Ardilla sosoknya, ya dia masih anak muda, masih usia SMA, sudah populer, ngetop banget, terkenalnya luar biasa, tapi orangnya low profile, down to earth, rendah hati dan tidak terlalu neko-neko," tegas Heddy Yunus.

Nike pun sosok yang punya kepedulian yang besar terhadap orang-orang yang tidak beruntung. Menurut Atun, setelah menerima honor dari konser Nike selalu menyisihkan sebagian honornya untuk orang-orang tidak mampu. Selain dia juga berhasil mewujudkan cita-cita kecilnya untuk membuat Sekolah Luar Biasa. "Mi nanti kalau neneng jadi penyanyi, neng ingin membuat SLB buat orang-orang tidak beruntung itu," Cerita Nining Ningsihrat ibunda Nike. Satu cita-cita mulianya yang tidak terpenuhi, Nike ingin mendirikan pesantren.

Jiwa sosialnya itu mungkin yang membuat Nike selalu dikenang oleh banyak orang, terutama penggemarnya selain tentu kesuksesan karier Nike. Ini juga pesan yang selalu disampaikan ibunda kepada penggemar Nike yang tergabung dalan Nike Ardilla Fans Club (NAFC). "Harapan mami tuh pada anak-anak (NAFC), cobalah turuti kepeduliannya Nike," ucapnya.

Sudah 17 tahun lebih Nike meninggal, lagu-lagunya masih sering terdengar. Sudah beberapa penyanyi menyanyikan kembali lagu-lagu yang dibawakan Nike. Beberapa  musisi memberi pernghargaan dengan membuat  Tribute to Nike Ardilla. Dan yang terpenting, Nike telah menginspirasi ribuan orang untuk perduli terhadap orang lain.

"Nike itu bener-benar inspirasi terbesar dalam hidup kami semua, intinya bagaimana kita memaknai hidup menjadi sesuatu yang berarti, bukan untuk diri sendiri maliankan untuk orang lain," ujar Elis anggota NAFC.

Semoga arwahnya berbahagia di sisi-Nya.
Depok, 17 Desember 2012



Tidak ada komentar:

Posting Komentar